WELCOME TO MY SITE
maureen-files - Semua Karena AnugrahNya
 

Home
Beli Online Buku Anak
Karya Yg Pernah Terbit
Skenario Film Anak
Article dan Inspirasi
Cerpen-Cerber-Dongeng
Panggung Boneka Anak
Drama Anak, Remaja, Umum, Lansia
=> Mari ke Betlehem - drama musical
=> Bersaksi Trus Sampai Tuhan Datang
=> Pergilah ke Seluruh Dunia - Beritakanlah Injil ke Segala Makhluk
=> Versi 2: Pergilah ke Seluruh Dunia - Beritakanlah Injil ke Segala Makhluk
=> Oasis di Tengah Kehidupan
=> Drama Natal 2016
=> Drama untuk Gereja Cimacan
=> Drama Natal Remaja 2016
=> Drama Musical Natal 2014
=> Masa Adven Anak Sekolah Minggu
=> Dramus Natal
=> Kebaktian Alam Terbuka di Ragunan
=> Kebangkitan Kristus Memberi Kekuatan
=> Memuliakan Tuhan dalam Kehidupan Sehari-hari
=> Bersyukur Atas Pelayananku
=> Sebuah Pilihan Hidup
=> Bersyukur Atas Pekerjaanku
=> Keluarga di dalam Tuhan
=> Melayani bukan Dilayani
=> Semua Karena AnugrahNya
=> Draft Dramus Natal
=> Natal di Bukit Bahagia - 2014
Contact

MAUREEN'S COPYRIGHT

S’MUA KARNA ANUGRAHNYA

Scriptwriter : Maureen

Sinopsis : Kesaksian Oma Melan dan Opa yang diusia senja masih dapat kesempatan untuk melayani, mendapat kesembuhan.

Pemain :

Cucu Oma (Cinta) : usia bebas (anak s/d remaja)

Oma Melan : 62 tahun (sebelumnya tampil di judul Keluarga di dalam Tuhan)

Opa        : 78 tahun (sebelumnya tampil di judul Keluarga di dalam Tuhan)

Setting : Ruang Kebaktian. Disediakan mic untuk monolog dan menyanyi. Mohon pemusik disiapkan untuk mengiri lagu yang akan dinyanyikan Cinta (cucu Oma Melan)

(Suasana ruang kebaktian. Cucu Oma berjalan masuk ke ruang kebaktian sambil mendorong kursi roda melewati karpet merah. Oma Melan duduk di kursi roda. Kakinya diperban/gips. Di belakang kursi roda, tampak Opa berjalan memakai tongkat, sambil terbungkuk-bungkuk… kadang-kadang terjerembab ke kiri atau ke kanan… kadang latah… kadang buyutan.)

OMA MELAN :

Eeh… Hati-hati ya… Nanti kalau kaki Oma terkena kursi kayu, bisa sakiiit luar biasa…

Cucu Oma :

Iya Oma. Ini juga sudah hati-hatiii banget… Cinta nggak akan biarin kaki Oma terkena apapun.

OMA MELAN :

Hehehe… Cucu Oma ini memang hebat.

(Oma Melan menyapa jemaat di kiri kanan karpen merah, sambil tersenyum-senyum)

OMA MELAN :

Permisi ya, Dik… Permisi…

OPA :

E-eeh… (doyong ke depan)

OMA MELAN :

Eeh… hati-hati Opa… (menengok ke belakang, di mana Opa berjalan sambil memakai tongkat)

OPA :

Eeh… iyaa, Oma…. Oma juga hati-hati, yaa… (tangannya bergoyang-goyang buyutan)

(Oma, Cinta, dan Opa naik ke panggung. Opa dengan tangan buyutan, menghadap ke jemaat, pakai mic.)

OPA :

Shaloom Bapak Ibu Saudara sekalian. Semua pasti heran ya, melihat iring-iringan kami. Ada apa itu kakek nenek maju ke mimbar… Yang kakek buyutan, yang nenek pake kursi roda dibalut pula… Ada apa ini… begitu kan pemikiran Bapak Ibu Saudara sekalian?

Ya, ya… Saya sebagai teman persekutuan lansia Oma Melan, sengaja berada di sini untuk menyaksikan kebesaran dan anugrah Tuhan yang terjadi dalam hidup Oma Melan.

Saya adalah salah satu korban Oma Melan… ya, bukan korban dalam arti yang sesungguhnya. Sebelum mengenal Oma Melan, saya hidup bersama keluarga anak saya, yang super sibuk. Tidak hanya anak saya yang sibuk, menantu, cucu, sampai pembantu anak saya pun ikut sibuk. Jadi, saya cuma menjadi orang tua kesepian yang kehilangan gairah hidup.

Lalu saya bertemu dengan Oma Melan, yang mengajak saya ikut persekutuan lansia. Di sana saya bertemu dengan banyak lansia lain… Kami berbagi, saling menghibur dan saling menguatkan… Sekarang saya nggak kesepian lagi… Karena saya punya Tuhan, dan merasa sangaaat dekat dengan Tuhan… dan terlebih lagi saya punya banyak saudara di gereja ini. Yaitu saudara seiman…

Beberapa waktu lalu, saya mendengar Oma Melan masuk rumah sakit. Tapi Puji Tuhan! Tuhan Yesus sangat baik! Tidak hanya disembuhkan, tapi Oma Melan pun sekarang sudah bisa hadir kembali di gereja, untuk bersekutu bersama kita semua… Puji Tuhan!

(Opa menyerahkan mic pada Oma Melan)

OMA MELAN :

Puji Tuhan. Terima kasih Opa, atas dukungan dan doanya selama ini. Puji Tuhan, kalau Oma  sekarang bisa berada di sini. Tadi Oma sudah nggak diijinkan datang ke sini oleh cucu Oma tercinta ini… Cucu Oma yang satu ini memang sangat sayaang sekali pada Oma. Katanya, Oma belum sembuh… Jangan pergi ke gereja dulu…

Tapi, gimana ya … Oma kan harus hadir di sini untuk mengucapkan syukur kepada Tuhan… Oma juga perlu mengucapkan terima kasih atas sumbangan yang diberikan Bapak Ibu saudara sekalian untuk bencana alam. Kini sumbangan itu sudah disalurkan ke daerah yang tertimpa musibah…

Yah, kita semua harus selalu bersyukur, bahwa Tuhan selalu menguatkan kita… Bahwa saya harus jatuh, masuk rumah sakit, dan keluar dari rumah sakit dengan kaki terbalut seperti ini… pakai kursi roda… ini semua masih belum apa-apa dibandingkan penderitaan saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah….

Dan sumbangan untuk saudara-saudara kita yang tertimpa musibah, tak mungkin akan terwujud tanpa campur tangan dan belas kasihan Bapak Ibu saudara sekalian.

Karena itulah kita semua berada di sini… Sebagai saudara seiman di dalam Tuhan, yang saling menguatkan, saling menghibur, saling memperhatikan, saling mengasihi satu sama lain… Karna kita bisa ada di sini tak lain karna AnugrahNya

(mic Oma diberikan kepada Cinta. Dengan diiringi music, Cinta menyanyikan lagu ‘Smua Baik atau Smua Karna AnugrahNya’ – atau bisa juga lagu lain bila dirasa ada yang lebih pas dengan cerita ini)

Selesai

 

 

 
Today, there have been 88 visitors (132 hits) on this page!
Hai....



Terima kasih sudah mengunjugi websiteku....



Di sini, teman-teman bisa membaca karya-karyaku, baik yang pernah diterbitkan di majalah, dipentaskan di panggung, difilmkan, sampai naskah-naskah yang batal terbit atau batal dipentaskan..



Selamat membaca dan semoga teman-teman menyukainya...



God Bless U All



link to : may-belle.webs.com
ANYONE PLS CONTACT ME AT : maureenmaybelle@yahoo.com This website was created for free with Own-Free-Website.com. Would you also like to have your own website?
Sign up for free