DRAMA REMATHA CIMACAN
BAGIAN 1
Pemain:
- Pdt Johny (20 tahun silam- disesuaikan usia Pdt Johny waktu itu / th 1996)
- Pengurus (pria/wanita usia ± 40 – 50 th)
- Pak Roby (20 tahun silam- disesuaikan usia Pdt Johny waktu itu / th 1996)
Setting : Suasana di Villa Cimacan. Pdt Johny ngobrol dengan pengurus gereja dari Jakarta. Ada kursi dan meja tempat nganging/mencari angin/ngobrol-ngobrol di teras vila. Beberapa cemilan dan minuman di meja, menemani acara ngobrol Pdt Johny dan pengurus.
Pdt Johny : Entah sudah berapa kali saya mendengar orang bertanya pada saya, Gereja GKI di sekitar puncak ada di daerah mana, ya? (curhat)
Pengurus : Ya... Saya juga sering mendapat pertanyaan seperti itu, Pak Pendeta. Kasihan juga jemaat dari Jakarta yang ingin beribadah sewaktu liburan ke Puncak
Pdt Johny : Nggak hanya jemaat gki dari Jakarta saja, mungkin... Tetapi jemaat GKI dari berbagai tempat yang sedang berlibur ke daerah Puncak... misalnya dari Garut, Cianjur, Bandung... Mereka juga kadang mencari gereja GKI di sekitar Puncak...
Pengurus : Hmm... Betul juga...
Pdt Johny : Sebagai gereja, kita harus menyediakan sarana untuk umat beribadah... jangan sampai karena liburan, mereka jadi nggak bisa beribadah...
Pengurus : Pendapat Pak Pendeta itu betul sekali...
Pdt Johny : (menghela napas) Hmm, vila saya ini tidak terlalu besar... Tapi mungkin bisa dimanfaatkan mungkin bisa dimanfaatkan untuk kebaktian. Saya rasa, kita bisa mengatur untuk membuat Pos Jemaat di daerah Cimacan ini... Bagaimana menurutmu?
Pengurus : Wah, luar biasa ide Pdt Johny. Baiklah, kita akan bahas ini di rapat selanjutnya, ya Pak... ini benar-benar ide yang luar biasa...
Keduanya keluar panggung
Black Man membawan papan : Th. 1996
Setting : Suasana teras/pintu masuk gki pos cimacan pertama kali, th 1996. Ada meja berisi warta, amplop-amplop persembahan, dll. – tempat menyambut jemaat yang baru datang ke gereja untuk kebaktian
Pdt Johny : Luar biasa.... Tuhan bekerja dengan sangat luar biasa untuk jemaatnya... (berdiri bangga di teras/pintu masuk gereja, sambil memandang suasana teras/pintu masuk gereja)
Pengurus : Ya... Tuhan kita sungguh luar biasa. Setelah mencetuskan ide pembentukan pos jemaat di Cimacan, lalu mempertemukan para pendeta GKI dengan Pak Roby. Sehingga, kita bisa menempati ruang kebaktian yang lebih luas...
Pak Roby : Ini semua bisa terjadi karena anugrahNya. Allah selalu bekerja di dalam segala perkara... Dia mendengar setiap bisikan dan kehausan jemaatnya yang rindu beribadah di saat liburan ke Puncak...
Pdt Johny : Dia memakai kita semua menjadi alatnya. Puji Syukur kepada Tuhan, sebab Ia sangat baik!
(semua keluar panggung)
====== batas
BAGIAN 2
Pemain:
- Pengurus 1 (pria/wanita usia ± 40 – 50 th)
- Pak Nathan (pria/wanita usia ± 50 - 60 th)
Setting : Th. 2016 – dalam acara ngobrol-ngobrol di kursi gereja, seusai kebaktian
Pengurus 1 : Kepengurusan Jemaat Pos Cimacan sudah hampir selesai. Kita harus mencari pengurus baru, nih... Kira-kira, apakah Pak Nathan bisa bantu di kepengurusan baru untuk Pos Jemaat Cimacan? (ngobrol santai sambil pegang majalah Kristen atau alkitab)
P. Nathan : Waduuuh... Kebetulan sekarang ini saya sedang banyak sekali kesibukan. Apalagi, jalan menuju ke Cimacan itu kan macetnya minta ampun, ya... Menghabiskan banyak waktu di jalan... Sebaiknya yang lain saja deeeh... Kalau jadi pengurus di sekitar Samanhudi aja, sih... saya bisa...
Pengurus 1 : (menghela napas) Ya.... Sekarang ini memang sangat susah cari pengurus untuk Pos Jemaat Cimacan... Padahal, kalau mengingat perjuangan Pdt Johny, Pak Roby, hingga kesigapan 6 gereja GKI dalam mengembangkan terbentuknya Pos Jemaat di Cimacan 20 tahun lalu... terlihat sekali kalau semangat itu sudah mulai luntur....
P. Nathan : 6 gereja?
Pengurus : Ya. Demi terbentuknya Pos Jemaat Cimacan ini, 6 gereja GKI bekerja bersama dari awal... Mulai dari GKI Samanhudi, GKI Gunsa, GKI Muara Karang, GKI Puri Indah, GKI Sunter, dan GKI Kayu Putih. Sayangnya, setelah 20 tahun berjalan, semangat pelayanan itu sepertinya sudah mulai pudar... (menghela napas)
P. Nathan : Bukannya pudar, Pak... Hanya saja, kendala menuju ke Cimacan itu yang benar-benar ... (menghela napas – mengeluh)
Pengurus : Tadinya, saya pikir... Pak Nathan kan punya vila di sekitar Puncak... Jadi, kalau menjadi pengurus di Cimacan, bisalah sekalian jalan-jalan bersama keluarga...
P. Nathan : Ya... ya.... Coba saya pikirkan lagi... Dibandingkan dengan apa yang sudah Tuhan berikan pada saya, baik itu keselamatan, keluarga yang harmonis dan sejahtera, bahkan hidup yang berlimpah... seharusnya, memberikan waktu untuk pelayanan dengan bermacet-macetan sekalian liburan sekeluarga menuju Puncak, mungkin perlu dipertimbangkan...
Pengurus : Puji Tuhan, Pak... Semoga Tuhan membuka mata hati Pak Nathan, dan banyak jemaat lainnya untuk berpikir sama dengan Pak Nathan... sehingga pelayanan di Pos Jemaat Cimacan bisa berlangsung terus... Karena semua yang kita lakukan ini bukanlah untuk kepentingan kita sendiri... tetapi untuk perluasan kerajaan Tuhan dan kemuliaan nama Tuhan.
(semua keluar panggung)
====== batas