Babak 1
Setting : tempat tidur
Opening.
Narasi : Roy tidak bisa lepas dari gadgetnya. Ke mana-mana, ia selalu membawa gadgetnya.
Musik hiphop.
Roy main game di atas kursi. Pindah tempat. Roy main game sambil berjalan, lalu kecewa karena game over-gagal. Pindah tempat. Roy main game sambil duduk di atas tempat tidur. Lalu sorak-sorai sendiri karena gamenya berhasil. Roy berguling-guling di atas tempat tidur sambil membawa gadget.
Dance gadget – hiphop rap
Terdengar suara jeritan : Roooyyyy....
Dancer kaget, lalu keluar pelan-pelan. 2 orang dancer keluar panggung.
Teriakan tambah keras / mendekat : Roooyyy...
Dancer menengok kiri dan kanan, lalu keluar pelan-pelan. 4 orang dancer keluar panggung.
Pintu kamar digedor2 : Bum... Bum... Bum... (mirip lagu michael jackson black or white)
Teriakan sangat keras : Roooyyyyyy....
Dancer keluar semua.
Roy masih asyik dengan gadgetnya.
Mama Roy berbadan gemuk besar berkacak pinggang, menjerit di telinga Roy : Raaaaaayyyy....
Roy melonjak kaget, lalu ikut menjerit : Aaaaaaa.....
Mama Roy ikut kaget : Aaaaaa....
Roy : Mami... Ngagetin aja, sih...
Mama : Ya ampuuun Roy! Mami sudah teriak-teriak dari tadi. Kamu nggak denger juga... ?
Roy : iya mi. Lagi tanggung... lagi seru...
Mama : Apa... ? Tanggung... ? Seru... ? Kamu inget nggak kalau besok ulangan umum... ?!
Roy : hah... ?! apa, mi? (masih sibuk main game)
Mama : besok ulangan umum, Rooy...!!! Sudah belajar belum... ?!
Roy : belajar... ?! belajar apa, mi?! (masih tetep main game)
Mama : belajar apa... ?! belajar apa... ?! maksud kamu belajar apa? Belajar main game... ?!
Roy : hah... ?! (masih tetep serius dengan gamenya)
Mama : Hmm... Gitu, ya! Lebih penting main game dari pada ulangan umum! Lebih penting main game dari pada menjawab mami dengan sopan...
Roy : eh... oh... iya mi...
Mama merampas game dari tangan Roy. Roy protes dengan muka bengong dan kecewa
Roy : Yah... mami....
Mama : mama akan sita game ini, sampai ulangan umum selesai!
Roy berusaha merebut game dr tangan mami.
Roy : Jangan dong... mami.... iiih... mami maaah....
Mami : sekarang, duduk di meja belajarmu! Dan belajar untuk ujian besok! Mengerti... ?!
Roy : huuuhh....
Mami keluar dari kamar, menutup pintu dengan keras.
Roy : huuuuh.... padahal aku sudah sampai level 46. Huuh. Tanggung... sebentar lagi dapet gold point... hiih...
Roy duduk di meja belajar.
Roy : belajar apa, ya... ? besok ujian apa sih... ?
Roy membolak bali buku. Membaca catatan, lalu terkejut.
Roy : Hah... ? Matematika dan Fisika... ? Hadeuuuh...
Roy menjatuhkan diri ke kursi. Leyeh-leyeh...
Roy membenamkan diri di kursi. Buku ditaruh di kepalanya.
Efek terdengar suara Roy ngorok.
Layar ditutup.
Babak 2
Setting : Ruang kelas
Opening : lagu baby one more time britney spear
Efek bel sekolah : kriiiiinggggg...
Efek suara anak-anak berlarian masuk ke kelas.
Dancer masuk panggung berlarian pakai baju sekolah
Roy berdiri di antara mereka dengan muka bingung.
Dance sebentar.
Lalu semua duduk di meja dan kursi.
Bu guru masuk, dengan muka kiler.
Efek suara degup jantung.
Bu guru membagikan soal kepada anak-anak.
Hening.
Semua mengerjakan soal dg serius.
Lampu sorot menyinari wajah anak-anak bergantian. Bila sampai wajah Roy perlihatkan mukanya panik (+ efek suara degup jantung) Lalu lampu menyorot Bu Guru yng melirik Roy dg muka curiga. Lampu sorot tangan Roy gemetar. Kertas masih kosong. (+ efek suara degup jantung)
Lampu menyorot wajah anak-anak lain lagi bergantian. Lalu sampai tempat Roy, tampak Roy sedang menghitung jari tangan, lalu menyilang. Menghitung jari tangan, lalu menyilang. (+efek degup jantung) Lalu lampu sorot ke bu guru. Bu guru mengeryit curiga. Kalau bisa, alis naik sebelah.
Bu guru : 5 menit lagi....
Efek suara degup jantung semakin lama semakin keras.
Efek suara bel : Krriiiing....
Bu Guru : waktu habis. Kumpulkan lembar jawaban kalian.
Semua mengumpulkan lembar jawaban.
Musik hip hop masuk.
Bu guru keluar kelas, lewat karpet merah. (diberi efek suara sepatu hak)
Dance hiphop dengan kursi dan meja
Musik hening. Suara langkah kaki sepatu hak masuk panggung.
Bu Guru berdiri membagikan hasil ujian.
Bu Guru memanggil nama satu per satu.
Bu Guru : stefi
Stefi menerima, lalu melompat senang
Bu Guru : Donald
Donald menerima, lalu bilang yes!
Bu Guru : Florence
Florence menerima, lalu bilang : horee...
Bu Guru : Donita
Donita menerima, lalu senyum-senyum mencium kertas ujiannya
Bu Guru diam sejenak. Mengeryitkan kening. Lalu melirik Roy.
Lampu sorot Roy. Roy tampak tak pd – pucet.
Bu Guru : Roy! Kamu dapat telur ayam! Lalu menyerahkan kertas pada Roy.
Efek suara anak2 : Oooh... Telur ayam... ?
Bu Guru keluar kelas (efek suara sepatu hak, meninggalkan panggung lewat karpet merah)
Anak-anak : kamu kok bisa dapat telur ayam, sih...?
Emangnya kamu nggak belajar, ya?
Ngapain aja kamu selama minggu tenang?
Roy : main game...
Anak-anak : main game... ? pantassss.... (lalu bubar meninggalkan Roy satu per satu keluar panggung sambil mencemooh)
: itulah akibatnya kalau keseringan main game
: pantas aja dapat telur ayam. Main game terus sih...
: bisa-bisa nggak naik kelas, dia...
: aku pernah liat score gamenya, nilainya bagus banget... ternyata, hasil ujiannya telor ayam...
: huuuh... payaaah...
Anak-anak mengacungi jempol terbalik satu persatu keluar panggung.
Tinggal Roy sendiri.
Roy duduk di panggung. Bingung. Liat kertas.
Roy : Telor ayam! Coba telor ayam di game, aku dapat point satu lagi...
Hu-uh...
Roy duduk bertopang dagu.
Roy : bagaimana mungkin aku bisa pulang...? melihat nilai telor ayam, bisa-bisa teriakan mama sampe negeri tetangga.... gawat deh... gimana yah? Apa yang harus aku lakukan...?
Narasi : Roy bingung. Ia tak tahu harus kemana. Akhirnya, ia melangkah... melangkah... meninggalkan sekolah... menuju tempat yang tak diketahuinya....
Roy turun panggung lewat karpet merah dengan muka lesu dan tertunduk.
Layar tutup
Babak 3
Setting : Kebun bunga.
Opening.
Musik lincah, lagu : semua bunga ikut bernyanyi, Tuhan sumber gembiraku. Kety dan maminya masuk panggung, menyanyi bersama penari berkostum bunga.
Kasey : Betapa bahagianya tumbuhan di padang dan burung-burung di udara. Mereka tidak menabur dan menuai. Tetapi dipelihara oleh Tuhan. Apalagi manusia, jauh lebih berharga dari pada mereka....
Mami Kasey : benar, Kasey. Kita semua lebih berharga daripada tumbuhan dan hewan. Karena itulah .... (belum tau lanjutannya....)
Mami Kasey keluar panggung.
Kasey melanjutkan bermain dengan hewan
Kasey : hei... sini... kesini kelinci... jangan lari terus....
Kelinci masuk panggung, dikejar oleh Kasey.
Ayam, bebek, angsa, domba, semua masuk panggung... masing-masing bersuara (efek suara hewan)
Dance : lagu natal, menyambut natal.
Kasey memakaikan topi natal di kepala hewan.
Kasey : nah, cantik kan... hihihi... sekarang kamu bisa bersiap-siap menyambut natal. Kamu juga... kamu juga... (menunjuk hewan-hewan bertopi natal)
Roy berjalan masuk panggung. Ia melihat tingkah Kasey dg heran.
Kasey : kamu juga... eh... (heran/kaget lihat ada Roy) Kamu siapa?
Roy mengerutkan kening.
Kasey : kenapa kamu bisa berada di sini?
Cerita selanjutnya :
Roy menceritakan pengalamannya. Bahwa ia tak berani pulang ke rumah karena takut dimarahi mama. Lagipula ia merasa mama sudah tidak menyanyanginya lagi. Apalagi kalau dia pulang membawa hasil ujian dengan nilai Nol.
Pada saat yang sama, tv menayangkan berita. (tayangan tv mohon di close up di screen/rekaman) Tampak mami Roy sedang panik, menangis di kantor polisi atau di kantor tv one, mengatakan bahwa anaknya hilang dan tidak kembali sejak pulang sekolah. Ada ibu guru juga di situ. Semua tampak bingung dan saling menyalahkan.
Sayangnya Roy tidak melihat berita itu.
Sementara itu, kasey mau minta Roy bertemu maminya, utk membantu menyelesaikan masalahnya.
Awalnya Roy menolak, karena mengira mami Kasey sama seperti maminya yang suka berteriak-teriak marah-marah. Ternyata mami Kasey berbeda. Mami Kasey memberikan banyak informasi ttg kasih, kelahiran Yesus di hati kita, dan pesan-pesan lain yang perlu disampaikan kepada asm.
Pada saat itulah, Roy mendengar teriakan yang sangat dikenalnya. Di screen tampak maminya menangis histeris karena kehilangan anaknya. Roy bengong ngeliatin maminya.
Cut
Mami Kasey dan Kasey mengantar Roy pulang ke rumah.
Akhirnya Mamy Kasey dan Kasey menjembatani hubungan dan salah pengertian antara ibu dan anak. Bahwa mami roy marah bukan karena tak sayang, melainkan karena mami roy peduli dan sayang pada anaknya, dan ingin agar anaknya bisa dibanggakan dan berprestasi.
Mamy Kasey dan Kasey telah menjadi saksi yang bercahaya.
Bersama2 menyanyikan ‘ give me oil in my lamp, keep me burning ‘
Semua pemain keluar