Bersyukur atas Pelayananku
Scriptwriter : Maureen
Sinopsis : Perbandingan antara seorang Cucu yang selalu mengeluh dengan seorang Opa yang selalu bersyukur.
Pemain :
Mami : 35 th (suara saja)
Adek : 13 – 15 th
Opa : 60 – 70 th (sudah renta, jalannya sudah tuyu-tuyu, agak buyutan)
Setting : Ruang keluarga, Pagi hari (di depan kamar tidur Adek). Ada kursi sofa / kursi panjang untuk duduk bersantai.
(Mami masuk panggung/ruang keluarga sambil berteriak memanggil Adek untuk bangun)
MAMI
Adeeeeekkk!!! Ayo banguuun!!! Siapkan barang-barangmu! Pak Sopir sudah siap mengantarmu berangkat…
(Adek keluar dari panggung / r. padus, sambil membawa bantal/guling, rambut kucel, sambil mengucek-ucek mata, dan menguap panjang)
Oaaahhhmmm… Masih ngantuk, Mi… Lagian, sekarang kan hari Sabtu. Tidur lebih lama dikit, knapa, siih….
MAMI
E-eh… Kamu kan mesti les berenang, lalu les musik, lalu kursus robotic, lalu…
(menguap lagi, sambil terpaksa mengiyakan)
ADEK
Oahaammm…. Iya Mi… Iya… Adek mau siap – siap deh…
MAMI
Nah, itu baru anak Mami.
(Mami keluar ruangan/panggung. Adek memasukan barang-barang ke tas ransel, sambil menggerutu)
ADEK
Hu-uh… Mau santai sehari saja, nggak bisa. Coba anak lain, pasti masih pada molor di tempat tidur… Atau main game seharian…
(Opa berjalan masuk r. keluarga/panggung, sambil berjalan tertatih-tatih-jalannya susah-tubuhnya bungkuk-tangannya)
OPA
Ada apa sih, Dek… Pagi-pagi kok sudah menggerutu?
(Opa duduk di sofa/kursi panjang, di sebelah Adek. Adek pun menumpahkan uneg-unegnya)
ADEK
Gara-gara Mami, tuh Opa… Masak setiap hari Sabtu Adek harus bangun pagi… Harus les ini dan les itu… Trus, kapan santainya… ?
OPA
Lho… ? Bukannya bagus, banyak kegiatan yang bisa dilakukan di rumah. Coba kalau sudah tua seperti Opa, malah bingung mau ngerjain kegiatan apa…
ADEK
Bukannya enak, Opa?! Bisa bangun siang saat matahari sudah tinggi… Bisa menonton TV seharian. Bisa main game sepuasnya…
OPA
Opa ini kan orang jadul. Menurut orang jaman dulu, bangun siang hari itu nggak baik… nanti berkatnya keburu diambil orang, katanya… Makanya, Opa selalu bangun sebelum matahari terbit.
ADEK
Lha… Bangun sepagi itu? Trus ngapain, Opa?
OPA
Pagi hari adalah waktu yang tepat untuk berdoa, Dek! Bersyukur atas berkat yang sudah diberikan Tuhan kepada Opa. Bersyukur kalau di usia senja ini, Opa masih diberi kesehatan, daya ingat yang tajam alias nggak pikun… Dan masih mendapat kesempatan untuk melakukan pelayanan di gereja…
(Adek tertawa, meremehkan)
ADEK
Apa?! Opa masih pelayanan di gereja? Nggak salah?!
OPA
He-eh… Biarpun sudah susah berjalan, tapi Opa masih semangat pelayanan di gereja. Karena Opa ingin bersyukur atas setiap anugrah yang Tuhan berikan pada Opa, setiap hari… Makanya, biarpun sudah tua begini, Opa tetap sehat, kan?
(Adek tertawa)
ADEK
Ha-ha-ha… Iya juga sih. Opa memang nggak pernah sakit. Tapi, Opa pelayanan apa, di gereja?
OPA
Opa ikut paduan suara, Dek! Biarpun sudah tua gini, suara Opa masih merdu, lho…
(Adek menepuk-nepuk punggung Opa sambil tertawa bangga)
ADEK
Wah, ternyata Opaku ini hebat banget. Biarpun sudah tua, semangat pelayanannya masih sangat kencang. Adek jadi tertarik juga ikut pelayanan di gereja sesekali…
(Karena ditepuk-tepuk punggungnya, Opa jadi tersedak dan terbatuk-batuk)
MAMI
(suara saja dari luar ruang keluarga/panggung)
Adeeeekkk… Udah siap beluuuum…. ? Tuh, ditungguin Pak Sopir di depan…
ADEK
Sudaaah, Mi….
(Mami muncul di panggung/r. keluarga)
MAMI
Ya sudah. Kamu berangkat bareng Opa, yaa… Gandeng Opa menuju mobil…
ADEK
Oooh… Opa ikut juga, ya? Emangnya Opa mau ke mana?
(Opa tertawa terkekeh-kekeh, sambil berusaha bangkit dari duduknya dengan susah payah)
OPA
Opa kan mau latihan paduan suara….
(Adek menggandeng Opa turun panggung, menyusuri karpet merah, melewati jemaat. Sementara Mami berdiri di panggung sambil melambaikan tangan)
MAMI
Daaah…. Hati-hati di jalan, yaaa….
ADEK
Daaah, Mami…
(Adek menggandeng Opa menyusuri karpet merah – diantara jemaat)
ADEK
Emangnya, Opa mau menyanyi lagu apa di padus nanti?
OPA
Ooh… Lagunya enak, Dek… Lagu tentang memuji kebesaran Tuhan… Seperti ini…
(kalau bisa/memungkinkan, diberi iringan music – dan padus sebagai pengiring lagu Amazing Grace)
OPA
(menyanyi sambil berjalan lambat-lambat)
Aku memuji kebesaran-Mu… Ajaib Tuhan… Ajaib Tuhan … dst
(Opa dan Adek di ujung jalan karpet merah)
ADEK
Wuaah… Ternyata suara Opa hebat juga, yaaa…
OPA
Makanya, Opa selalu bersyukur… Biarpun sudah tua renta begini, masih diberi suara yang indah dan kesempatan untuk memuji dan melayani Tuhan….
(Opa dan Adek masuk ruang secretariat)
Selesai