WELCOME TO MY SITE
maureen-files - Oasis di Tengah Kehidupan
 

Home
Beli Online Buku Anak
Karya Yg Pernah Terbit
Skenario Film Anak
Article dan Inspirasi
Cerpen-Cerber-Dongeng
Panggung Boneka Anak
Drama Anak, Remaja, Umum, Lansia
=> Mari ke Betlehem - drama musical
=> Bersaksi Trus Sampai Tuhan Datang
=> Pergilah ke Seluruh Dunia - Beritakanlah Injil ke Segala Makhluk
=> Versi 2: Pergilah ke Seluruh Dunia - Beritakanlah Injil ke Segala Makhluk
=> Oasis di Tengah Kehidupan
=> Drama Natal 2016
=> Drama untuk Gereja Cimacan
=> Drama Natal Remaja 2016
=> Drama Musical Natal 2014
=> Masa Adven Anak Sekolah Minggu
=> Dramus Natal
=> Kebaktian Alam Terbuka di Ragunan
=> Kebangkitan Kristus Memberi Kekuatan
=> Memuliakan Tuhan dalam Kehidupan Sehari-hari
=> Bersyukur Atas Pelayananku
=> Sebuah Pilihan Hidup
=> Bersyukur Atas Pekerjaanku
=> Keluarga di dalam Tuhan
=> Melayani bukan Dilayani
=> Semua Karena AnugrahNya
=> Draft Dramus Natal
=> Natal di Bukit Bahagia - 2014
Contact

MAUREEN'S COPYRIGHT

OASIS DI TENGAH KEHIDUPAN

Sinopsis:

Kisah tentang seorang remaja yang galau bernama Andien. Kedua orang tuanya bertengkar setiap hari, bahkan merencanakan perceraian. Akibatnya Andien lari pada pergaulan salah/rusak seperti yang dialami banyak remaja masa kini (dugem, klubing) Sore itu, dia sudah siap untuk berangkat klubing bersama temannya (Mawar)... tapi sebelumnya ia sempat bertemu dengan Bejo (anak panti asuhan) yang dulu (saat kecil) menjadi percaya Yesus karena melihat perbuatan Andien yang baik dan memuliakan Tuhan. Terjadilah percakapan yang mengingatkan Andien tentang dirinya dulu dan kasih Tuhan kepadanya. Hingga akhirnya, saat Mawar datang untuk mengajaknya berangkat klubing, Andien memilih untuk menjenguk anak panti dan Oma Lia (pengurus panti asuhan yang sekarang sudah tua). Andien memilih ke jalan yang benar sehingga terhindar dari pergaulan salah yang bisa menjerumuskannya ke dalam petaka yang lebih besar lagi (ada narkoba yang dibawa teman Mawar untuk Andien)   

Pemain:

  1. Remaja Galau (Andien)
  2. Anak Panti Asuhan (Bejo)
  3. Tukang Siomay (Kang Asep)
  4. Teman Bejo (Mawar)

 

Setting:

Suasana jalan kecil / gang, yang bisa dilalui pejalan kaki dan sepeda (tukang siomay keliling) (kurang lebih seperti suasana di Jalan Kartini atau Lautze Gg... )

Kang Asep       : (tek, tek, tek) “Siomay, siomay…”

Bejo                 : “Kang, siomay, kang…”

Sementara Bejo sedang menikmati siomaynya, tiba-tiba terdengar suara keributan dari depan rumah Andien

Bejo                 : “Kok kayanya ada suara ribut-ribut dari rumah itu ya, Kang?”

Kang Asep       : “Oh.. itu rumahnya Pak Anu, memang hampir setiap hari suka ribut melulu... Anaknya sering bermasalah di sekolah… Padahal mereka setiap Minggu pergi ke Gereja…”

Pintu rumah Pak Anu terbuka. Andien keluar dari rumah memakai baju ketat/sexy/disesuaikan dengan Panitia untuk ke dugem. Pakai headseat sambil bergoyang-goyang, lalu ikut nongkrong (duduk) di dekat Bejo.

Andien             : Siomaynya satu, Kang.

Bejo                 : Eh, Andien... Mau kemana, Ndien... ? Kok pakai baju seperti itu?

Andien             : Mau tau aja! Lagian, suka-suka gue mau pake baju kayak apa! Rese amat sih, loe! (marah)

Bejo                 : Lho... ?! Kok marah... Saya kan cuma nanya...

 Kang Asep      : Iya, Neng... Jangan suka marah-marah... nanti cepet tua, lho...

: Ini siomaynya... (menyerahkan sepiring siomay pada Andien)

Andien             : Lagian, pake nanya-nanya... mau pake baju apa, kan urusan gue, gitu lho...  (duduk jegang sambil menyendok siomaynya)

Bejo                 : Bukan gitu, Ndien... Dulu tuh kamu nggak pernah seperti ini. Saya kenal Andien yang dulu itu manis, lembut, ceria dan selalu memuji Tuhan. Saya inget kamu pernah jatuh saat belajar naik sepeda dulu... kamu nggak menangis... tapi bersyukur, karena tidak tertabrak kendaraan saat sedang jatuh dari sepeda...

Andien             : Hmmm... Itu kan dulu, waktu gue kecil... inget aja, loe Jo! (sambil mendengus)

Bejo                 : Inget dong! Soalnya sikap kamu itu yang seperti itu yang membuat saya tertarik untuk ke gereja dan mengenal Yesus... Tapi....

Andien             : Tapi apa?

Bejo                 : Belakangan ini, kamu berubah banyak.... Beda banget seperti waktu kamu masih rajin ke gereja dulu...

Andien             : Huh... Jadi knapa? Loe mau kuliahin gue? Suruh gue ke gereja lagi? Noh, liat bokap nyokap gue, setiap hari kerjanya berantem mulu... ampe empet gue ngedengerinnya... Mereka tuh yang dulu ngajarin gue untuk rajin ke gereja, selalu memuji Tuhan... sekarang...

Tiba-tiba terdengar suara keributan dari depan rumah Andien.

Istri Pak Anu    : (suara teriakannya saja) CERAIII AJA... CERAAAIIII.... !!!

Muka Andien, Bejo, dan Kang Asep tersenyum kecut.

Andien             : Noh, loe denger sendiri, kan?

Bejo dan Kang Asep meringis, merasa nggak enak hati dengan Andien.

Bejo                 : Yah, saya ikut prihatin, Ndien... Tapi, apa nggak kamu coba untuk mendamaikan mereka saja... Daripada ikut berubah seperti mereka...?

Andien             : Mendamaikan nenek lo! Emang gampang mendamaikan ortu yang tiap hari ngomongnya minta cerai... ?!

Bejo                 : Yah, saya inget... duluuu banget... waktu saya lagi galau, sedih, dan putus asa karena nggak bisa menikmati bahagianya hidup dalam keluarga... memiliki papa dan mama yang menyayangi  saya.... Kamu datang, menghibur dan menguatkan saya... hingga kini, saya bisa menghibur dan menguatkan teman-teman yang senasib dengan saya, tinggal di panti asuhan...

Andien             : Eh... iya... udah lama banget, tuh... Gue sampe lupa...

Bejo                 : Setiap hari saya membacakan firman Tuhan dan menguatkan teman-teman di panti... Sekarang mereka telah menjadi orang-orang yang tegar menghadapi kenyataan bahwa mereka harus bisa hidup dan bersemangat walaupun tanpa orang tua...

Andien             : Eh... iya... Ehm, gue udah lama ga pegang Alkitab, nih... Tau tuh, alkitab gue nyelip di mana....

Bejo                 : Saya punya banyak Alkitab di panti. Kalau mau, nanti saya carikan untukmu....

Andien             : Elo... Mau ngasih alkitab loe ke gue...? Nggak kebalik ?! Elo dulu tuh lebih menderita dari gue... Kenapa sekarang loe bisa setegar ini?

Bejo                 : Karena Tuhan, Ndien... Karena saya tetap berpegang pada Tuhan... Karena saya percaya, bahwa sesulit apapun hidup yang harus saya jalani, Tuhan pasti akan tetap menjaga dan melindungi saya... hingga tiba waktunya untuk saya berjumpa dengan-Nya suatu saat nanti...

Andien             : Gileee... Dalem banget iman loe, Jo! Coba gue bisa kayak elo... Masalah dan beban gue bisa ludes seketika...

Bejo                 : Itu kan gampang Ndien... Balik aja pada Tuhan... Ke gereja, dengarkan firmanNya... Pasti Tuhan akan berbisik padamu dan memulihkan semua masalah dan bebanmu...

Andien             : (bergumam) Gereja...  

Hmm, rasanya dah lama banget gue nggak ke gereja.... 

(menghela napas) Eh, loe mau nggak nemenin gue ke gereja lagi...

Bejo                 : Mau dong! Kamu memang perlu ke gereja lagi, Ndien... Biar mengalami perjumpaan kembali dengan Yesus... (ekspresi senang dan bersemangat)

Mawar datang, dengan pakaian nggak kalah heboh dengan pakaian Andien.

Mawar            : Hei, Ndien! Dah siap loe, yaaa... Ayuk cabut! Si Amel sama Avi udah brangkat duluan... dia punya sesuatu buat kita, katanya bisa menenangkan hati dan pikiran...

Andien tetap duduk di antara Bejo dan Kang Asep seperti nggak mendengar panggilan Mawar.

Mawar                        : Hei, Ndien! Ayo cepet cabut... Kok bengong gitu, sih? (suaranya meninggi)

Andien             : Eh... anu... Gue lupa, War... Gue baru inget ada janji sama Bejo, mau jenguk Oma Lia dan anak-anak dip anti... (ekpresi agak datar – tidak mau melihat mata Mawar / menghindar)

Mawar                        : Apa ?! (sewot, suara semakin tinggi hampir berteriak)

Andien             : Gue mau jenguk Oma Lia dan anak-anak dip anti... Loe brangkat aja gih... Gue nggak ikut...

Mawar                        : Heh... ?! (kesal, marah, jengkel, bingung) Gimana sih...

Andien             : Sorriii deh... (menyerahkan uang ke Kang Asep) Ini uangnya, Kang. Siomaynya enak...

Kang Asep       : Makasih Neng! (menerima uang sambil nyengir senang karena dipuji siomaynya enak)

Mawar                        : Heh! Loe serius, nggak jadi clubbing?

Andien             : Iya, serius ! (datar)

Yuk, Jo... Gue udah lupa jalan ke panti... loe tunjukin jalannya, ya... (menarik lengan Bejo, untuk pergi)

Mawar            : Heii... heiiii... Gimana sih, maen pergi aja, dia... (ngomel karena ditinggal pergi oleh Andien)

Bejo mengikuti di belakang Andien, sambil menoleh sekilas kea rah Mawar dan Kang Asep yang memandang kebigungan.

Mawar                        : Dia kenapa, sih?!

Kang Asep       : (menghela napas) Kembali ke jalan yang benar... Mau siomay, neng?!

Mawar            : Hah ... ?! (menatap Kang Asep sambil melotot, dengan ekspresi kesal dan bingung) Maksud loe ... ?!

Kang Asep       : (berjalan membawa gerobak dorongnya, sambil berteriak-teriak menjajakan dagangannya) Siomaaaayyyy.... Sioooomaaaayyyy....

Kang Asep berjalan mendorong gerobak siomay meninggalkan panggung. Tinggal Mawar sendiri kebingungan. Ia menghentak-hentak kesal, lalu ikut meninggalkan panggung.

 

SELESAI

Catatan :

Setelah diingatkan akan masa lalu Andien yang membuat Bejo percaya pada Tuhan... Maka Andien memilih untuk ke rumah panti dari pada klubing. Mohon diperlihatkan ekspresi penyesalan tak terlihat seperti yang sering dialami remaja sekarang ini...

Mengenai penjelasan dan penyesalan Andien, mohon agar dapat ditambahkan penjelasannya  dalam kotbah...

Penyesalan tentang berapa lama ia meninggalkan Tuhan, berapa lama ia lupa bahwa Tuhanlah pemberi damai....

Penjelasan bahawa sesuatu yang dibawa teman Mawar untuk Andien (sesuatu yang bisa member ketengan dan kedamaian ‘sejenis narkoba’ yang tidak disebutkan)

Penjelasan bahwa pilihan hidup Andien untuk kembali ke jalan yang benar, menemukan air hidup di dalam Tuhan dan bukan di dalam dunia (fana)

Penjelasan bahwa dengan memilih Tuhan Yesus yang sanggup memulihkan hidupnya, Andien juga berkesempatan untuk memulihkan keluarganya... menyatukan kembali orang tuanya... dan membawa seisi rumah kembali ke gereja – kepada Tuhan.

Tuhan masih mengasihi Andien (yang telah tersesat) dengan mengirimkan Bejo untuk mengingatkannya dan mengembalikannya ke jalan yang benar. (Walaupun dosa kita merah seperti kermizi.... Yesaya 1:18)

 
Today, there have been 94 visitors (141 hits) on this page!
Hai....



Terima kasih sudah mengunjugi websiteku....



Di sini, teman-teman bisa membaca karya-karyaku, baik yang pernah diterbitkan di majalah, dipentaskan di panggung, difilmkan, sampai naskah-naskah yang batal terbit atau batal dipentaskan..



Selamat membaca dan semoga teman-teman menyukainya...



God Bless U All



link to : may-belle.webs.com
ANYONE PLS CONTACT ME AT : maureenmaybelle@yahoo.com This website was created for free with Own-Free-Website.com. Would you also like to have your own website?
Sign up for free