Setting :
Ruangan keluarga / ruang santai dengan kursi dan meja. Pohon natal yang belum sepenuhnya dihias, di sudut ruangan.
Opening : Backround music natal (jangan terlalu keras – pelan saja)
Pemain :
- Ari (laki-laki) – gaya actingnya kurang lebih seperti tokoh Mas Adi di Tetangga kok gitu (lihat Net.TV - sore)
- Beby (perempuan) – gaya actingnya kurang lebih seperti peran Chelsea Islan di Tetangga kok gitu (lihat Net.TV - sore)
=========================
Ari masuk panggung sambil memegang hape android dan tablet. Lalu duduk di kursi, kaki agak diangkat(gayanya santai)
Ari : Liat-liat IG, ah.... (duduk santai bersandar, kaki agak diangkat dikit)
Wuiih... Gile... (gaya melonjak kaget)
Dia beli mobil baru... keren boo... (ekspresi panas - iri)
Ga bisa begini, nih... Kalau dia punya mobil itu, gue musti punya....
Gue musti punya yang lebih keren dari die...
Beby masuk panggung, membawa hiasan-hiasan natal untuk dipajang di pohon natal.
Beby : Ada apa, sih Ri... Kok kayaknya uring-uringan begitu...
Ari : Ini nih, si Dodi. Masak dia beli mobil baru, keren banget, lagi... (memperlihatkan sambil matanya menatap gadget)
(bangun berdiri dan memperlihatkan gadgetnya pada Beby) Nih, lihat, nih....
Beby meletakkan barang-barang yang dibawanya di meja, lalu melihat gadget Ari
Beby : Waah... gaya banget, dia... (ikut kagum)
(memegang gadget Ari sambil terkagum-kagum) Hebat, ya dia...
(membayangkan / mengandai-andai) Kapan ya, aku bisa punya mobil seperti dia...
(Memberikan gadgetnya pada Ari) Kayaknya harus nunggu beberapa tahun lagi... atau beberapa belas tahun lagi... (menghela napas)
Beby mengambil pajangan natal yang ada di meja. Lalu mulai memasang hiasan natal satu demi satu.
Ari : Lho... Kok gitu?! Belasan tahun, jangan belasan tahun dong?! Tahun depan kek, dua tahun lagi kek, nabung kenceng biar bisa beli mobil yang lebih hebat dari dia, Kak...
Beby : Lho, dia yang beli mobil, kok kamu yang uring-uringan gitu?
Ari : Iya dong, jangan mau kalah dong...
Beby : Sudahlah.... Mendingan kamu ikut senang dan mensyukuri keberuntungannya... Lagi pula, kita semua kan belum kerja, minta duit masih sama ortu... emangnya kamu mau nodong Papa buat minta dibeliin mobil yang lebih bagus...?
Ari : Hhhmmm... maunya sih... (sambil keningnya berkerut bergaya berpikir serius)
Beby : Orang Kristen tuh nggak boleh punya sifat iri hati seperti itu, Ri... (sambil memasang hiasan natal di pohon)
: Sifat iri hati seperti itu, nggak bisa jadi berkat buat sesama...
: Lagian kamu lupa tema natal tahun ini? Kita harus menjadi terang di tempat yang sangat gelap... kalau baru lihat mobil temen baru saja udah kebakaran jenggot seperti itu, mana bisa jadi terang... yang ada kamu membuat dunia jadi semakin gelap...
Ari menyadar di kursi dengan muka manyun/ kurang senang.
Ari : Diiih... Malah kotbah.... (suara mencemooh kesal)
Beby : Bukan kotbah, Ri. Cuma memberitahu sikap yang benar...
Beby nengok ke Ari sekilas. Ari bergaya cuek, seolah tidak mendengar ucapan Beby.
Ari : Lihat yang lain aah...
Beby nengok ke Ari lagi, sekilas...
Beby : Ada berita apa lagi?
Ari : (nengok sambil ngeledek) Naaah.... tertarik, kan.... Biang gossip juga nih... katanya mau jadi terang di tengah gelap... ada gossip baru kepingin tau juga, tuh...
Beby : Bukan mau ngegosip, Ri. Kalau ada berita baru, kita perlu tau juga dong, bukannya menutup kuping... asalkan nggak jadi panas hati seperti kamu tadi... (membela diri, sambil mengambil hiasan natal di meja untuk dipasang di pohon natal)
Ari : Wuuih... Lihat nih... si Yuri... (ekspresi muka kaget kagum)
Foto-fotonya, boo... (berdecak kaget dan kagum)
Beby ikut ngintip, lalu terkejut.
Beby merebut gadget Ari dengan mata terbelalak.
Beby : Ya ampuun... Ini Yuri? (setengah berteriak kaget)
: Nggak salah? (bingung)
Ari : Ya enggak, lah... Tuh liat aja namanya... (menunjukkan gadgetnya)
(menggeser gambar di gadget) dan itu cowoknya...
Enggak mungkin salah, lah... pasti dia... (tertawa)
Semoga saja nggak tertangkap KPAI, seperti Awkarin dan Anya (tertawa)
Beby : Ini nggak pantes, Ri. Yuri kan anggota gereja kita juga. Malah, dia sering mengisi pujian di gereja. Masak penampilannya di IG kayak gini? (kecewa bingung pasrah)
Ari : Lha, emang kenyataannya begitu, trus mau digimanain lagi? (merebut gadgetnya, lalu duduk lagi sambil nyandar dan angkat kaki)
Beby : Nggak bisa begitu, Ri. Sebagai sesama anak Tuhan, kita perlu menasehatinya..
Ari terkejut dan bangkit berdiri. Dengan ekspresi muka tidak percaya dan sedikit heboh, bertanya pada Beby.
Ari : Apa? Kita? Elo, kali... Gue mah enggak! (suara keras nggak terima)
Lagipula, gua bukan tipe orang yang suka ikut campur urusan orang lain. (ngoceh kesal)
Kamu aja kalau mau sok jadi penasehat, menasehati dia... (lalu duduk lagi dengan kesal)
(Menggerutu) Susah kalau punya sodara sok baik... ada apa-apa sedikit, maunya menasehati...
Yang ada berantem sama orang yang dinasehati... (masih menggerutu)
Beby : Bukan sok baik, Ri. Sekarang kan menjelang natal... sesuai tema natal kita, kita harus menjadi terang di tengah kegelapan. Pada hari natal nanti, Yuri kan juga mau mengisi pujian di gereja kita. Nggak pantes dong, kalau foto-foto IG-nya seperti itu?
Ari : Yaa... secara rohani, kamu benar, Kak. Tapi kalau mau menasehati, itu urusan loe, bukan gue... Lagian, nggak mungkin juga kan, gue sebagai cowok nasehatin Yuri supaya nggak foto seperti itu di IG. Bisa digampar cowoknya, gua... (masih ngoceh)
Beby : Kamu nggak usah ngomong ke Yuri, Ri. Kamu ngomong ke cowoknya aja... Nanti deh,aku pikirin cara ngomongnya supaya cowoknya nggak tersinggung. Sedangkan aku, mikirin cara menasehati Yuri, untuk mengubah penampilannya di IG...
Ari : Hmmm... (sambil menggeser-geser gambar di gadgetnya)
Beby : Dengan begitu, kita sama-sama melakukan apa yang dikehendaki Tuhan pada Natal ini. Yaitu menjadi terang di tengah dunia yang gelap ini...
Ari : Yah, udahlah... Atur aja deh....