“ PILIHAN HIDUP “
Pemain :
Amel ( 25 th)
Franz (25 th)
Setya (25 th)
Crew pembawa papan seting
Pemain Mannequin ( 2 orang)
SPG ( 26 th)
Satpam ( 30 th)
Polisi 3 orang ( 30 – 35 th )
AD. 1
setting : bebas – suasana kampus
seorang crew berjalan membawa papan bertuliskan : GRADUATION UNIVERSITAS PEMBAWA HARAPAN
beberapa mahasiswa berbaris/tos dengan pakai toga/baju wisuda
Amel
(suara dengan penuh mimpi, khayalan, dan angan-angan)
SETELAH LULUS, AKU INGIN bekerja di perusahaan asing yang bisa membayarku dengan gaji besar, supaya aku bisa membeli berbagai barang yang aku inginkan
Frans
(suara sombong/belagu)
KALAU AKU, INGIN JADI ORANG KAYA, yang memPUNYAi BANYAK PERUSAHAAN DAN MOBIL mewah untuk berfoya-foya, hahaha…
Setya
(rendah hati)
AKU INGIN MEMBUAT HIDUPKU BERARTI, DENGAN MELAKUKAN pekerjaan YANG BERKENAN DI HADAPAN TUHAN
Frans
(dengan penuh tekad)
ALAAAA… HARI GINI mau bekerja buat Tuhan.. ?! DUNIA sekarang INI udah NGGAK ADA YANG BENAR, SETYA. YANG ADA HANYALAH, yang SALAH JADI BENAR, DAN yang BENAR JADI SALAH… KITA MUSTI BISA BERPIKIR CERDIK, LICIK, DAN BILA PERLU, MENGHALALKAN SEGALA CARA untuk MENGGENGGAM DUNIA!
Amel
Betul, setya! Boro-boro melakukan sesuatu yang berkenan di hadapan Tuhan. Wong, melakukan sesuatu yang berkenan buat kita sendiri aja susah… di zaman seperti sekarang, yang penting tuh uang! Dengan uang, kita bisa melakukan apa saja! Ingat itu!
Para pemain keluar panggung.
AD 2
seorang crew berjalan membawa papan bertuliskan : BEBERAPA TAHUN KEMUDIAN
beberapa perempuan berdandan boneka etalase toko, pakai wig warna-warni - masuk panggung, lalu bergaya seperti boneka etalase. pakaiannya bagus/mahal - syal, pakai aneka macam assesories seperti untaian kalung panjang, gelang, jam, serta tas tergantung di tangan, sepatu hak tinggi yang keren. Di salah satu sudut tertulis : BUTIK MAHAL
seorang penjaga toko SPG/SPB berjalan masuk, lalu meletakkan tulisan BUTIK MAHAL, sambil menata dan membersihkan toko, lalu berdiri/berjaga seperti layaknya SPG/SPB
Amel masuk panggung, pakai baju kantor, bawa tas kantor.
Amel
(terperangah melihat pakaian dan accessories di patung)
Wuaaaaaaahhh… Buagusssnya…. Ini harus jadi koleksiku selanjutnya… Bahannya dari sutera kualitas terbaik, mutiaranya asli berkilauan indah sekali…
(menghadap penonton sambil membayangkan memiliki barang2 itu, matanya merngerjap-ngerjap)
Oooh.. Barang-barang di toko ini harus menjadi milikku… Kebayang nggak, memakai baju dari sutera terbaik, dengan kalung mutiara yang indah berkilauan… Wuooo…. Orang-orang pasti akan memandangku sambil terkagum-kagum….
(membuka tasnya, lalu mengeluarkan dompet, dan membalik dompetnya – tidak ada yang keluar dari dompet, alias kosong)
Oooh… Lho… ?! Kemana uang – uangku? Aku kan baru gajian seminggu yang lalu… Gawaaat! Apa yang harus kulakukan?
(tasnya terbuang ke lantai. Dompetnya terbuang ke lantai. Isi tas berceceran di panggung. Amel duduk ngedeprok di lantai, sambil menggaruk-garuk rambutnya hingga rambutnya berdiri – riap-riapan – muka panic, lalu tiba-tiba berubah menjadi tegas, penuh tekad)
Apapun yang terjadi, aku harus memilikinya!
(masih menghadap penonton, mengambil tasnya, memoleskan bedak di wajahnya, menambahkan lipstick di bibirnya, lalu merapikan kembali rambutnya, lalu mulai berdiri kembali)
Ehm… ehm…
(amel berjalan melenggak – lenggok, masuk ke dalam toko, mengitari patung - patung, memegang syal sutra, melirik ke kiri, melirik ke kanan – lalu terkikik sendiri)
Ihik, dia nggak ngeliat, kan… ?
(mengambil syal, kalung, dan gelang, lalu dimasukkan ke dalam tas)
Ehm…
(berjalan melewati SPG/SPB sambil melenggang)
Barangnya kurang oke! Lain kali saya datang lagi ya… Sediakan barang yang lebih bagus dari ini, ya…
(berjalan dengan tenang, melenggang)
Beberapa saat kemudian.
Terdengar suara peluit : PRRRRRIIIIITTT…. !!!
Amel berlari melesat meninggalkan panggung, dengan menimbulkan suara gedebukan.
SPG/SPB
Heeeeiiii!!! Jangan Lariii! Maliiiingggg!!! Tangkaaaaapppp….. !
Beberapa satpam (2 satpam) muncul dari balik toko, berlari mengejar amel. Amel berlari mengitari panggung (berkejar-kejaran dengan satpam sekali atau dua kali putaran di atas panggung) lalu berlari keluar panggung, menuju ke arah penonton (karpet merah), lalu masuk ke ruang secretariat.
Pemain di panggung (boneka patung dan SPG) keluar panggung
AD 3
Seorang crew berjalan membawa papan bertuliskan : DI KANTOR POLISI
crew memasukkan sebuah meja dan kursi
seorang polisi masuk ke panggung, lalu duduk di kursi.
Frans masuk dengan tangan diborgol, lalu duduk di depan polisi, dengan wajah lunglai.
Polisi yang membawa Frans
Ini tersangka kasus penipuan uang masyarakat, Pak
Polisi yang duduk di meja
Penipuan? Berapa banyak korbannya?
Frans
(suaranya lemes)
Beberapa warga di kampong saya, Pak…
Polisi
Berapa banyak uang yang kamu tipu?
Franz
(suaranya lemes)
200 m, pak…
Polisi lain datang, membawa masuk amel, yang juga diborgol
Polisi yang membawa Amel
Ini ada kasus baru, Pak! Ketangkap lagi maling di Butik Mahal
Amel menunduk. Frans menoleh, ingin tau siapa terdakwa selanjutnya. Lalu Frans terkejut.
Frans
(suara keras dan terkejut)
Amel ?!
Amel
(mendongak lalu menatap Frans dengan terkejut dan berseru kencang)
Frans ?!
Amel dan Frans
(bersama-sama)
Kok kamu bisa ada di sini?!
Lampu panggung dimatikan. Permainan lampu menyorot Frans dan Amel. Para polisi dan meja polisi keluar.
AD 4
seorang crew berjalan membawa papan bertuliskan : DI PENJARA
(kalau bisa dibuatkan jeruji besi – sebagai bentuk penjara )
lampu masih padam, lampu menyorot pada tulisan “ di penjara “, amel, dan Frans, secara bergantian.
Amel
Mengapa? Mengapa aku berakhir di sini?
Franz
Bukan Cuma kamu, Amel! Aku juga sekarang berakhir di tempat yang sama sepertimu. Dibalik jeruji besi penjara ini!
Amel
Kalau sudah begini, apa yang bisa kita lakukan, Franz? Bagaimana mungkin kita menggapai mimpi kita menjadi orang kaya, berkuasa, terhormat….
Franz
Nama kita sekarang sudah tercemar, Mel. Nama kita sudah tercatat sebagai penjahat di negeri ini…
Amel
(berlutut, meratap, menjerit pilu, lalu menunduk lunglai)
Why…
Mengapaaaa…. ? Bukan begini mimpiku sewaktu lulus dari kuliah dulu…
!!!
Franz
Aku juga nggak pernah berharap untuk berakhir di tempat seperti ini, Mel… Hidup kita sudah gelap! Tidak ada lagi harapan buat penjahat seperti kita….
Lampu dinyalakan. Setya masuk panggung. Pakaian sederhana.
Setya
Amel, Franz…
Amel
i… itu… setya… teman kita sewaktu di kampus dulu….
Franz
Iya….
Setya
Mengapa kalian berdua jadi begini
Franz
Sudahlah setya! Anggap saja, hidup kami sudah berakhir. Kami sudah tidak punya muka lagi untuk menghadap orang dunia. Sekarang kami ini cuma penjahat, dan semua mimpi, cita-cita, dan angan-angan kami sudah end!
Amel
Jangan sampai kamu juga bernasib seperti kami, Setya
Setya
Iya, teman-teman… Aku ikut prihatin dengan kejadian yang menimpa kalian.. Aku membawakan sebuah Alkitab, cobalah untuk membacanya… Mulailah berdoa… Yesus Tuhan kita, pasti bisa memberikan jalan keluar yang terbaik untuk setiap masalah yang kita alami
Franz
Yesus?
Amel
Tuhan kita?
Franz
Kamu sekarang jadi apa, Setya?
setya
Aku cuma karyawan biasa, Franz. Tapi aku banyak meluangkan waktu untuk melayani Tuhan di gereja.
Inilah pilihan hidupku! Hidup dan berjalan bersama Kristus! Bersama Yesus, tidak ada yang perlu dikuatirkan. Ia akan selalu membimbing dan menjaga kita, serta mencukupkan semua kebutuhan kita.
Apalah artinya uang, kekayaan, kehormatan, kekuasaan, bila karena semua itu, kita harus kehilangan hidup dan masa depan kita…
Diiringi backsound music yang bernuansa putus asa tak berpengharapan
Amel
(merata - putus asa )
Benar! Sekarang aku sudah kehilangan hidup dan masa depanku… aku sekarang sudah menjadi penjahat! Tidak ada lagi harapan bagi ku. untuk apa kamu memberiku alkitab ini? Aku sudah tidak tertolong lagi, Setya!
Setya
Kamu salah, Amel! Yesus selalu punya cara untuk menolong setiap orang yang percaya dan berseru memohon pertolongan dan pengampunannya… bacalah alkitab ini. dekatkan diri kalian pada-Nya dalam doa. Minta ampunlah akan segala sesuatu yang sudah kamu lalukan. Dan mohonlah pertolongan dari-Nya… aku yakin, Yesus sendiri yang akan berbicara di dalam hati kalian, dan membuka jalan untuk memperbarui dan memperbaiki hidup kalian…
Frans dan Amel menerima alkitab, lalu (membuka atau mendekapnya di dada)+
Lampu panggung dimatikan. Pemain keluar panggung. Back sound lagu “ Dia slalu punya cara untuk menolongmu… “
TAMAT