KISAH KELINCI MERAH
Di suatu padang rumput, terdapatlah Induk Kelinci yang mempunyai banyak anak kelinci. Anak-anak kelinci itu berwarna-warni… Ada kelinci merah jambu, kelinci kuning, kelinci hijau, kelinci putih, kelinci biru, juga kelinci merah…
Kebanyakan dari mereka adalah anak-anak kelinci yang penurut, selalu mendengar perintah dan tidak suka membangkang. Namun, diantara kelinci-kelinci itu, ada satu kelinci yang tidak selalu menuruti perintah Induknya. Ia senang melanggar aturan. Dia adalah Kelinci Merah.
Kalau Induk Kelinci bilang, “ kelinci-kelinci, ayo belok ke kanan, “ maka, kelinci merah malah belok ke kiri dulu, baru kemudian mengikuti di belakang kelinci-kelinci yang lain. Kalau Induk Kelinci bilang, “ kelinci-kelinci, ayo buat lingkaran, “ maka, si kelinci merah malah keluar dari lingkaran dan bermain-main sendiri.
Pada suatu hari, Induk kelinci mengajak anak-anaknya mencari makan. Induk kelinci pun memberikan perintah, “ kelinci – kelinci, ayo berbaris … kita akan mencari makan…“
Maka anak-anak kelinci pun berbaris. Kelinci kuning di barisan terdepan, diikuti oleh kelinci merah jambu, kelinci biru, dan kelinci-kelinci yang lain. Sedangkan Kelinci Merah terlihat di barisan paling belakang. Tiba-tiba, kelinci Merah melihat suatu tempat yang banyak pepohonan. Ia pun tertarik untuk ke sana, “ eh, aku melihat-lihat ke sana sebentar, aah… “ maka dengan mengendap-endap, si kelinci merah pun berjalan meninggalkan rombongan kelinci, “ mumpung nggak ada yang melihat, hihihi… “ Ia pun berjalan menjauh, semakin jauh, semakin jauh lagi, hingga akhirnya terpisah dari rombongannya…
Tanpa terasa, dia sudah masuk jauh ke dalam hutan. Di dalam hutan agak gelap, karena sinar matahari terhalang oleh pohon-pohon yang tinggi. Yang terdengar hanyalah suara ‘ kung… kong… kung… ‘ atau, “ auuummmm…. “
Oh.. oh.. Kelinci Merah mulai ketakutan. Suara apakah itu? Jangan-jangan itu hewan buas yang mau memakannya… “ Ibuuu… “ Kelinci Merah mulai menangis…
Tapi, Induk Kelinci tidak ada di situ… karena Kelinci Merah telah pergi meninggalkan rombongan kelinci.
“ Zzzzz…. Zzzzzz…. “ “ Kiiiaaaaaakkk…. Ciiaaakkk… “
Suara beraneka macam hewan hutan terdengar lagi. Kelinci Merah bertambah ketakutan. Tubuhnya gemetar, giginya bergemeletuk karena takutnya,
“ brrrrr…. Brrr…. “
Tiba-tiba Kelinci Merah teringat salah satu pesan Induknya, “ Bila kamu tersesat, ingatlah untuk berdoa, supaya ada yang menolongmu… “
Kelinci Merah pun mulai berdoa… Mulutnya komat-kamit memanjatkan doa. Dan tiba-tiba, terdengar suara, “ Sreeekkk…. Krooosaaakkk… “
Kelinci Merah semakin ketakutan… “ bbrrrr…. Suara apa itu yaa…. Jangan-jangan, itu hewan buas yang akan memakanku…. Brrrr…. Ibuuu…. “ Kelinci Merah memejamkan matanya rapat-rapat, mulutnya terus komat-kamit memanjatkan doa…
Tiba-tiba terdengarlah suara yang sangat dikenal menyapanya dengan lembut, “ Kelinci Merah… Sedang apa kamu di sini? Ayo ikut aku pulang… “
Ternyata, itu adalah suara kakaknya, si Kelinci Putih.
Kelinci Merah pun membuka matanya, dan berseru dengan gembira, “ Kakak… ! “ Kelinci Merah memeluk kakaknya erat-erat. Ia merasa tenang sekarang, karena ia tidak sendirian lagi di hutan. “ Mengapa kakak bisa berada di sini? “ Tanya Kelinci Merah keheranan.
“ Induk Kelinci menyuruhku untuk mengawasimu, karena kamu sering melanggar perintah Induk Kelinci… Ia sangat mengkhawatirkanmu, Kelinci Merah. Ia tidak ingin kamu tersesat atau celaka… “ jawab Kakak Kelinci.
Kelinci Merah pun sadar. Ia telah melakukan kesalahan, “ Iya kak, maafkan aku… Aku sering melanggar perintah Ibu… “
“ Sekarang kamu sudah tau, kan? Betapa bahayanya berada sendiri di tempat yang tidak kamu kenal. Setiap saat kamu bisa bertemu dengan hewan buas yang bisa menerkammu … “ Kakak Kelinci mengingatkan.
Lalu Kelinci Merah menjawab, “ Iya kak. Mulai sekarang, aku berjanji, tidak akan melanggar aturan lagi… “
Kemudian, Kakak Kelinci mengajaknya pulang, “ Baiklah Kelinci Merah… Sekarang, ayo ikut kakak, kita kembali kepada Induk Kelinci dan saudara-saudaramu… mereka pasti sudah menunggumu… “
Tak lama kemudian, keduanya kembali bergabung dengan rombongan kelinci. Ternyata Induk kelinci sedang mencemaskan Kelinci Merah. Ketika Kelinci Merah pulang, ia segera berlari memeluknya… “ Kelinci Merah…. Syukurlah kamu selamat, Nak… Ibu sangaat khawatir… “
Kelinci Merah pun segera minta maaf dan berjanji pada Induknya, “ Maafkan Kelinci Merah, Bu… Mulai sekarang, aku berjanji untuk selalu menuruti perintah dan nasehat Ibu… “
Sejak saat itu, Kelinci Merah menjadi kelinci yang baik, dan selalu menuruti nasehat Induknya.
Nah, adik-adik, siapa di antara adik-adik yang ingin menjadi seperti Kelinci Merah?
Siapa di antara adik-adik yang pernah menjadi seperti Kelinci Merah? Yang nggak nurut perintah orang tua?
Nggak ada, yaaa…
Semua yang ada di sini pasti anak-anak yang baik, yang selalu patuh pada nasehat orang tua… Sperti kelinci kuning, kelinci biru, kelinci merah jambu, dan kelinci-kelinci lain yang selalu menuruti perintah dan nasehat orang tua.
Nanti, kita semua akan melakukan banyak kegiatan di gunung geulis. Suatu tempat yang luaaaassss sekali… Di sana kita akan bertemu dengan banyaaaaak rombongan. Ada kelompok mamalia ada kelompok reptilia… Ada kelompok kakak-kakak kelas kamu. Dan ada juga kelompok orang tua… Semuanya ada sekitar 1000 orang di sana. Bayangkan, 1000 orang. Adik2 yang ada di bis ini, jumlahnya berapa? 50 orang. Kalau nanti kita berada di gunung geulis, di sana akan ada sekitar 1000 orang banyaknya… Kalau salah satu dari adik-adik terpisah dari rombongan, kira-kira, apa yang akan terjadi? Bisa-bisa, adik-adik tersesat, seperti Kelinci Merah… Jauh dari kakak pendamping, lalu bagaimana caranya pulang? Bisa gawat, kan?
Nah, supaya tidak tersesat, apa yang harus dilakukan, ya? Adik-adik harus tetap bersama dengan kelompoknya masing2. Adik-adik yang sedang berbaris harus selalu mengingatkan teman-teman di sebelahnya, “ eh, nanti jangan pergi jauh-jauh, ya… nanti hilang tersesat seperti kelinci merah… “
Bisa adik-adik?
Yuk sekarang kita coba ya, bilang pada teman di sebelahmu, ikuti kata kakak…
“ eh kamu, jangan pergi jauh-jauh, ya… nanti hilang tersesat seperti kelinci merah… “
Siap adik-adik… ?!
Sekarang, kita ulang kembali yel2 Kuark…
Dst.