“ KISAH SI MONYET UNGU “
klik untuk mendengarkan rekamannya
Pemain :
- Monyet Ungu : monyet nakal
- Monyet Coklat : induk monyet
- Anjing
- Kucing
- Harimau
Setting Dekorasi : Hutan
- pohon besar tempat induk monyet bertengger sambil menasehati monyet ungu,
- batu besar di tengah belakang panggung, tempat monyet ungu menari-nari – dan tempat munculnya harimau
(Setting music : alunan musik lembut ± 15 – 20 detik)
(Setting bunyi-bunyian/suara hewan di dalam hutan : Ciit…. Ciiiit… Krruuuu… Kiiaaakkk…
± 10 – 15 detik)
(Setting music : alunan musik ceria ± 10 – 15 detik)
Narasi : “ Pada suatu sore, di pinggir sebuah hutan, tinggallah sekelompok hewan. Mereka semua berteman baik. Anak-anak mereka pun bersahabat baik. Mereka selalu bermain bersama… “
: “ Lihatlah, anak-anak anjing dan kucing hutan itu, tampak tiduran dan bermalas-malasan bersama, di sore hari yang sepi … “
(Anjing dan Kucing sedang tiduran bermalas-malasan.)
Anjing : “ OAHMM… KKRRRKK…. ZZZZZ….”
Kucing : “ KRRRKKK…. “
Narasi : “ Sedang asyik-asyiknya para anak anjing dan kucing hutan itu tidur, tiba-tiba… “
(Masuklah Monyet Ungu sambil berayun-ayun pada untaian akar-akar dari satu pohon ke pohon lain)
Monyet Ungu : “ KYAAAA… YUHUUU… (melompat dari satu pohon ke pohon lain menggunakan akar/untaian akar yang ada di dalam hutan)
Efek suara desingan angin Monyet Ungu yang melompat : SYUUUT…. ZIIINGGG…
Monyet Ungu : “ MONYET UNGU BERAKSI, WUUUAAAA… “ ( melompat dan menabrak anjing yang sedang tidur hingga terbangun)
Anjing : “ GUKK… GRRR… GUK… MONYET UNGU !!! KAMU NAKAL SEKALI, SEEH… “
Monyet Ungu : “ HAHAHAHA…. LIHAT, MUKAMU LUCU SEKALI, HAHAHAHA… (tertawa terpingkal-pingkal)
Kucing : “ OAHMM… ADA APALAGI NEH… SI MONYET UNGU LAGI, YA… HHH… MONYET NAKAL ITU NGGAK PERNAH BOSAN MENGGANGGU KITA… KKRRRK… ZZZZ… “ (sedang tidur, menggeliat sambil menguap, lalu tidur lagi)
Monyet Ungu : “ HAHAHA, AKU NGGAK NAKAL, KOK… “ (sambil memperhatikan anak kucing yang sedang tidur bermalas-malasan, dan memikirkan keisengan/kejaialan baru)
Narasi : “ Mendengar suara keributan, Sang Induk Monyet pun muncul di pepohonan, dan menegur anaknya… “
Induk Monyet : “ HAIIIH… MONYET UNGU… KAMU BIKIN ULAH APALAGI, NAK… BERAPA KALI IBU BERPESAN, JADILAH ANAK YANG BAIK, YANG SOPAN, YANG SELALU MENOLONG SESAMA, BUKANNYA MENGGANGGU TEMAN-TEMANMU, SAYANG… “ (masuk panggung-berdiri di atas pohon sambil menasehati)
Monyet Ungu : “ AAH, IBU… AKU NGGAK NAKAL KOK… AKU KAN CUMA BERMAIN- MAIN SAJA … “
Induk Monyet : “ HAIIIH… MONYET NAKAL ITU BENAR-BENAR SULIT DINASEHATI…. HHH, SEANDAINYA ADA SESUATU YANG BISA MEMBUATNYA BERTOBAT DAN MENJADI ANAK YANG BAIK… “
Narasi : “ Sementara itu, Si Monyet Ungu sudah siap untuk melakukan kejailan yang lain… “
Efek suara monyet ungu berjingkat-jingkat mendekati kucing tidur : TIUNG… TIUNG…
(Monyet Ungu mendekati kucing yang tidur dengan malas. Setelah dekat, ia menempelkan telunjuknya di mulut.)
Monyet Ungu : “ SSTTT… “ (sambil melirik ke kiri dan kekanan, dengan jail)
Anjing : “ MONYET UNGU! MAU NGAPAIN LAGI KAMU? “ ( menghardik sambil tiduran)
Narasi : “ Bukannya menjawab, si Monyet Ungu malah mengikatkan tali pada ekor kucing itu, lalu menarik tali itu ke atas… Akibatnya… “
(Setting Musik : dreenggg...)
Kucing : “ MEEEOOONGGG… ADUH… MONYET UNGU, SAKIT TAUUU… “ (ekor Kucing tertarik ke atas, sehingga otomatis ia menjadi terbangung sambil berteriak kesakitan)
Monyet Ungu : “ AHAHAHA…. “
Narasi : “ Di sela-sela tawa Monyet Ungu yang riuh rendah menggema ke seluruh penjuru hutan itu, tiba-tiba terdengarlah suara auman keras dari dalam hutan… “
Efek suara geraman harimau di kejauhan : “ GRRRRMMMM…. GROOOAAARRR…. “
HARIMAU : “ HOOOAAA… SUARA BERISIK APA ITU… MEMBANGUNKAN TIDURKU SAJA … “ (suaranya saja, tidak ada harimaunya)
(Setting musik : suara hutan yang angker)
Kucing & Anjing : “ SU… SUARA APA ITU? “ (terkejut dan ketakutan)
Induk Monyet : “ MONYET UNGU, CEPAT PERGI DARI SITU… ADA BAHAYA… “
Monyet Ungu : “ APAAN SEEHH, KOK JADI PADA KETAKUTAN BEGITU… BUKANNYA LUCU, ADA EKOR KUCING BISA TERBANG SENDIRI… “
Narasi : “ Tiba-tiba, seekor harimau besar, telah muncul di belakang si Monyet Ungu, sambil mengangakan mulutnya, siap untuk menerkam… “
: “ Tetapi si Monyet Ungu tidak menyadarinya… “
Efek suara geraman harimau bertambah dekat : “ GROOOOAAAARRHHH…. “
Harimau : “ HOAHAHA…, ADA MAKANAN ENAK, HMMMM… SLUURRRPPP… “ (muncul tepat di belakang Monyet Ungu yang sedang berdiri di atas batu. Mulutnya menganga lebar, siap untuk menerkam si Monyet Ungu)
Monyet Ungu : (berdiri di atas sebuah batu besar membelakangi si Harimau, sambil menari dan menyanyi) “ TRALALALA… “
Induk Monyet : “ MONYET UNGU, PERGI DARI SITUUU… “ (berteriak panic, lalu melompat dengan bergantungan dan mengayun pada akar pohon, lalu menendang Monyet Ungu hingga jatuh terguling-guling)
Efek suara Induk Monyet melompat dan menendang : “ HUUPP…. HAAA… BUUUKK… “
Efek suara teriakan Monyet Ungu : “ WAAAA…… WADAAWWW… “
Efek suara Monyet Ungu jatuh berguling-guling : “ BUK… BUK… GEDEBUK… “
Monyet Ungu : “ ADUH, SAKIIIT… HUHUHU… KENAPA IBU MENENDANGKU, BU….”
( terduduk/terjerembab, sambil menangis sedih )
Narasi : “ Sementara itu, Sang Harimau buas itu telah menerkam dan memakan sang Induk Monyet hingga tubuhnya tercabik-cabik… “
: “ Anak Kucing dan Anak Anjinglah yang pertama kali menyadari peristiwa tragis dan menyedihkan itu… “
Kucing : “ OOH, TIDAK… HARIMAU ITU MEMANGSANYA….. “ (berteriak histeris sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangannya… )
Anjing : “SUNGGUH MENGERIKAN… INDUK MONYET YANG MALANG,,,, IA MATI UNTUK MENGGANTIKAN NYAWA SI MONYET UNGU YANG NAKAL… “
Narasi : “ Di tempat lain, Monyet Ungu masih menangis tersedu-sedu. Ia merasa sedih karena ditendang oleh Ibunya hingga ia terjatuh berguling-guling… Ia bahkan belum menyadari bahwa Ibunya telah mati untuk menyelamatkannya dari terkaman harimau yang buas… “
Monyet Ungu : “ HUHHUHU… SAKIT…, IBU JAHAT SEKALI, MENENDANGKU HINGGA JATUH TERGULING-GULING, HUHUHU…. “
Kucing : “ SUDAH… SUDAH… AYO CEPAT, MONYET UNGU !! KITA HARUS SEGERA MENINGGALKAN TEMPAT INI… “ (menarik tangan Monyet Ungu yang sedang duduk menangis)
Monyet Ungu : “ HUAAA…. “ (menangis tambah keras)
Anjing : “ HEH, DIAM DONG, MONYET UNGU !! TIDAK TAHUKAH KAMU BAHWA IBUMU TELAH MENGORBANKAN DIRINYA DAN MATI UNTUK MENGGANTIKANMU? IA TELAH DIMANGSA OLEH HARIMAU JAHAT ITU…. “ (marah/menghardik si Monyet Ungu)
(sementara itu, Harimau Buas perlahan-lahan menghilang dari balik batu besar/meninggalkan panggung, termasuk induk monyet yang sudah tercabik-cabik)
Efek suara auman harimau (sayup-sayup) yang masih terdengar : “ GRRROOOAARRR… “
Monyet Ungu : “ HAH… I-IBU DIMANGSA HA-HARIMAU? “ (menengok ke kirik dan kanan, dan menyadari bahwa Ibunya telah hilang, yang tersisa tinggal celemek dan sedikit potongan/rambut Ibunya)
Kucing : “ YA! KENAKALAN DAN KEBERISIKKANMU TADI, TELAH MEMBUAT SEEKOR HARIMAU BUAS DATANG KE SINI… UNTUNG ADA IBUMU YANG SANGAT MENGASIHIMU… BELIAU RELA BERKORBAN UNTUK MENGGANTIKANMU - DIMAKAN OLEH HARIMAU BUAS ITU… KALAU TIDAK… “
Monyet Ungu : “ TI…TIDAAAKK…. UHUHUHUU… I-IBUKU DIMANGSA HARIMAU UNTUK MENGGANTIKAN AKU? OOOHHH, MAAFKAN AKU IBU, WUAAA…. AMPUNI AKU IBU… AKU ANAK YANG NAKAL, TIDAK MAU MENDENGARKAN NASEHATMU… WUAAA…. “ (Monyet Ungu mengambil kain celemek dan helaian rambut ibunya, sambil menangis menyesal sambil
menggerung-ngerung)
Narasi : “ Dengan sedih dan diiringi derai airmata si Monyet Ungu, mereka meninggalkan tempat itu, menuju ke tempat yang lebih aman… “
(Setting music : Diiringi alunan musik sedih ± 10 – 15 detik)
(mereka berjalan keluar panggung, lalu masuk panggung lagi dari sisi lain)
Kucing : “ NAH, MONYET UNGU… SEMUA KEUSILANMU, KEJAILANMU, KENAKALANMU, TELAH DITEBUS OLEH IBUMU… KAMULAH YANG NAKAL DAN BERDOSA… “
Anjing : “ YA, KAMULAH YANG SEHARUSNYA MATI DIMANGSA OLEH HARIMAU ITU, BUKAN IBUMU… “
Monyet ungu : “ AMPUNI AKU, IBU… HUHUHU… “
Kucing : “ HHH, SEKARANG IBUMU SUDAH MATI… KALAU KAMU TIDAK INGIN IBUMU MATI DENGAN SIA-SIA, UBAHLAH HIDUPMU… JADILAH ANAK YANG BAIK, TIDAK USIL, TIDAK NAKAL, SELALU MENDENGARKAN NASEHAT, DAN TIDAK MEMBANTAH ORANG TUA… “
(Setting musik : diiringi alunan musik slow/sedih – selama dialog berlangsung (suara musik pelan) - sampai dialog selesai (suara musik bertambah keras)
Anjing : “ SAMA SEPERTI TUHAN YESUS… IA ADALAH TUHAN, ALLAH YANG MENCIPTAKAN LANGIT, BUMI, DAN SEMUA ISINYA… KARENA KASIHNYA KEPADA MANUSIA CIPTAANNYA YANG BERDOSA, IA RELA TURUN KE DUNIA. TUHAN YESUS MENJADI MANUSIA, UNTUK MENYELAMATKAN UMATNYA DARI DOSA-DOSA MEREKA,,, “
Kucing : “ YA, YESUS ADALAH TUHAN. IA BERKUASA ATAS APAPUN. IA SELALU MENGASIHI DAN MENOLONG UMATNYA. IA DAPAT MENGUBAH AIR MENJADI ANGGUR, MEREDAKAN ANGIN RIBUT, MENYEMBUHKAN ORANG SAKIT, BAHKAN MEMBANGKITKAN ORANG MATI… “
Anjing : “ TAPI, DEMI MENEBUS DOSA UMAT MANUSIA, IA RELA MENGORBANKAN DIRINYA DAN MATI DISIKSA DI ATAS KAYU SALIB… SEHARUSNYA, MANUSIA YANG BERDOSALAH YANG DISALIBKAN… BUKAN TUHAN YESUS… “ (lampirkan gambar Tuhan Yesus disalib)
Monyet Ungu : “ OOH… “ (mendengarkan cerita sambil terkejut/terperangah)
Kucing : “ TAPI, TUHAN YESUS TIDAK MATI UNTUK SELAMANYA… PADA HARI YANG KETIGA, TUHAN YESUS BANGKIT DARI KEMATIAN… “
: “ YESUS HIDUP! “
: “ DAN SEJAK SAAT ITU, SETIAP ORANG YANG PERCAYA KEPADANYA AKAN SELAMAT DAN MEMPEROLEH HIDUP YANG KEKAL… “ (lampirkan gambar Tuhan Yesus bangkit)
Anjing : “ DAN HARI INI ADALAH HARI RAYA PASKAH, YAITU HARI KEBANGKITAN TUHAN YESUS KRISTUS DARI KEMATIAN… “
Kucing : “ YA! AYO KITA RAYAKAN HARI KEBANGKITANNYA… “
(bersama-sama menyanyi : Di Golgota/Yesus Hiduplah)