BABA FRSIAN FLAG
Episode : “ Semua ingin dihargai ”
Durasi : 12 menit
Produksi : Castle Production
Script By : May Belle dan Team Castle Production
Sinopsis
Fino menolak menghabiskan makan siangnya. Nggak hanya itu saja, ia juga bersikap tidak sopan kepada ibunya, dengan secara tidak sengaja menjatuhkan piring makannya, dan keluar rumah sambil membanting pintu. Berbeda dengan Fino yang tidak menghargai ibunya, Fany malah membuat sebuah kerajinan tangan untuk diberikan kepada sang ibu. Bagaimanakah kisah selanjutnya? Akankah Fino menyadari kesalahannya?
Pesan Moral:
- Menghargai adalah sikap hormat kita kepada orang lain.
- Apabila kita bersikap baik kepada orang lain, maka orang lain pun akan bersikap baik kepada kita.
Karakter :
Baba
Fany
Fino
Buku Hidup
Jam Weker
Episode: Respek
Sc 1. Opening Scene
Fade in Logo dan tellop :
Pohon Ilmu
Fade Out – Fade In:
Opening Tune Credit Title :
“Semua ingin dihargai”
Teaser diawali dengan animasi peta dibuka dan tampaklah peta dengan pulau kecil dengan sebuah tempat yang hijau nan indah yang dihuni Baba dan teman – tamannya.
VO Narator setiap episode :
Di sebuah tempat alam yang indah…
Dimana ada Baba dan sahabat-sahabatnya, setiap hari Baba sesudah pulang sekolah mempunyai kesenangan membacakan cerita kepada sahabat-sahabat kecilnya, mereka selalu berkumpul di dalam sebuah pohon yang besar dan rindang.
Tempat itu bernama Pustaka Baba, tempat yang banyak memiliki buku. Pohon Ilmukaya dengan ilmu pengetahuan dan kisah.
Disanalah ada kisah - kisah yang menarik yang dibacakan Baba bagi sahabat – sahabatnya…
Ayo kita ikuti kisah Baba dan mereka…
EXT. Rumah Fino
Tampak Fino duduk di meja makan sambil menggerutu.
Fino
Aku nggak mau makan
Ibu berjalan menghampiri Fino, untuk menyuapkan sesendok nasi ke mulutnya
Ibu
Kamu harus makan, Nak. Supaya badanmu sehat dan kuat. Ayo, dihabiskan nasinya...
Tapi Fino malah menyingkirkan makanan itu, hingga terjatuh dari meja makan. Makanan pun berserakan di lantai.
Fino
Nggak mau
Fino bangkit dari duduknya, lalu berlari keluar, sambil membanting pintu (tidak terlalu keras)
Ibu
Fino ?!
Ibu memandang Fino yang berlari keluar dengan wajah sedih dan kecewa. Lalu melihat nasi yang berhamburan di lantai. Ibu mengelus dadanya, sambil menghela napas. Lalu ibu berjongkok untuk memungut piring dan nasi yang berserakan di lantai...
Fade out - Fade in
EXT. Halaman rumah
Tampak Fani sedang duduk di teras, sambil membuat prakarya.
Fino tampak berjalan mundur, sambil sesekali menengok ke dalam rumah. Wajahnya terlihat bersalah.
Fani
Eh, Fino. Kamu lagi ngapain?
Fino
Eng... enggak... Kamu sendiri, lagi ngapain?
Fino berusaha menyembunyikan apa yang baru saja dia lakukan dari Fani.
Fani
Sttt... Aku sedang membuat prakary, nih. Ini adalah pigura dari karton yang akan kuberikan kepada ibu.
Fino
Untuk apa? Emang ibu ulang tahun?
Fani
Bukan... Pigura ini kubuat sebagai tanda terima kasihku kepada ibu, Fino. Beliau kan sudah melahirkan, merawat, dan membesarkan kita dengan sabar... Kita harus menghargai ketulusan dan kebaikan hati Ibu kita...
Fino tampak semakin merasa bersalah (karena ia baru saja bersikap tidak baik kepada ibunya) lalu berusaha mengalihkan pembicaraan
Fino
Eh, Fani, kita main aja yuk...
Fani
Main? Aku kan sedang membuat pigura ini..
Fino
Ah, itu kan masih bisa diteruskan nanti
Tiba-tiba, datanglah Baba, muncul dari balik pagar rumah
Baba
Hai teman-teman. Kalian sedang apa?
Fino
Hai Baba. Untung kamu datang. Kita main, yuk...
Baba
Ayuk. Kita main ke Pohon Ilmu. Agar kita bisa mendengarkan berbagai cerita
Fino
Benar! Nah, Fani, mau ikutan, ga?
Fani
Hmm... Baiklah... Tapi, bolehkah aku membawa perlengkapan prakarya ini, Baba? Aku sedang membuat pigura dari kertas karton, untuk kuberikan kepada ibu...
Baba
Wah, kamu anak yang berbakti, Fani. Ibumu pasti bangga kepadamu... Hmm, tentu saja kamu boleh membawa prakarya itu, Fani. Kita malah bisa ikut membantumu mengerjakannya...
CUT TO
Tampak Baba, Fani, dan Fino berjalan menuju Pohon Ilmuyang terletak di dalam pohon besar.
JAM HIDUP (WEKER)
Kriiiiing... selamat datang di Perpustakaan Pohon Ilmu...
Fani
Hai Weker. Apa kabar? Senang sekali bisa bertemu denganmu lagi...
JAM HIDUP (WEKER)
Hoho... Aku juga senang bertemu dengan kalian... Hmm, apa yang kau bawa itu, Fani?
Fani
Ooh, ini prakarya buatanku, Weker. Aku sedang membuat pigura dari karton untuk kuberikan kepada ibuku, sebagai ungkapan terimakasihku kepada beliau yang telah merawat dan membesarkan aku...
JAM HIDUP (WEKER)
Oh.. oh... itu adalah perbuatan yang mulia, Fani.
Tiba-tiba, muncullah Buku Hidup sang penjaga perpustakaan.
Buku Hidup
Yang kamu lakukan itu adalah sikap menghormati dan menghargai orang lain, Fani... Hmm, sepertinya, aku punya kisah yang bagus untuk kalian...
Dan, Buku Hidup pun mulai bercerita
Transisi adegan Baba yang sedang bercerita pada Fino dan Fany.
Tori dan Robi adalah dua sahabat karib. Walaupun mereka berbeda, tetapi mereka saling menghormati dan menghargai satu sama lain. Pada suatu hari Tori jatuh sakit. Robi pun datang menjenguknya sambil membawa bermacam-macam buah-buahan seperti pisang, apel, jambu, dan masih banyak lagi
Robi
Hai Tori, gimana kabarmu? Apakah sudah lebih sehat? Lihat ini. Aku membawa buah-buahan untukmu... Ayo, makanlah...
Tori
Ngh, aku masih merasa agak lemas, Robi...
Tori menerima pisang dari Robi, lalu memakannya. Tapi, setelah menggigit pisang itu sepotong demi sepotong, Muka Tori mulai mengerut.
Robi
Gimana? Enak, kan?
Tori..
Eh... oh... Iya, Robi...
Tori pun berusaha menghabiskan buah pisang yang diberikan oleh Robi. Semantara Robi beranjak keluar, mengambilkan minum untuk sahabatnya...
Robi
Sebentar ya, kuambilkan minum untukmu
Sepeninggal Robi, muka Tori berubah menjadi pucat. Ia merasa mual akibat memakan pisang yang tidak disukainya...
Tori
Oh.. oh.. Aku tak suka makanan ini... Gimana mengatakannya pada Robi, ya...
Robi kembali dengan membawa segelas air putih. Melihat Tori yang telah menjadi pucat, Robi menjadi bingung dan kuatir..
Robi
Ada apa Tori? Kok mukamu pucat sekali
Tori
Eh oh.. Aku... Aku nggak enak mengatakannya, kepadamu, Robi... Nanti kamu jadi sakit hati...
Robi
Enggaklah... Sebenarnya ada apa sih? Katakan padaku, Tori...
Tori
Eh... Sebenarnya aku nggak suka dengan buah-buahan yang kamu bawa itu... Karena aku adalah seekor harimau. Aku lebih suka makan daging dari pada buah-buahan... Maafkan aku yaaaa...
Robi
Oh... oh... Mengapa kamu nggak mengatakannya sejak tadi...
Tori
Aku berusaha menghargai pemberianmu ini, Robi...
Sesaat Robi kelihatan kecewa. Tapi kemudian tersenyum lagi
Robi
Sudahlah... Biar aku saja yang menghabiskan buah-buahan itu. Lalu, aku akan mencarikan daging yang kamu perlukan itu, Tori...
Tori
Kamu benar-benar sahabatku yang baik... Terima kasih Robi...
Robi
Iya Tori. Aku juga senang, karena kamu menghargai pemberianku.
Fade out - Fade in
Tampak Fino dengan wajah sedih dan menyesal
Fino
Ooh... Mereka sungguh sahabat sejati, ya... Aku jadi malu. Tadi, aku telah bersikap jahat pada ibuku... Aku nggak menghargai ibu yang sudah membuatkan makanan untuk aku... Aku menyesal... Sepulang dari sini, aku akan meminta maaf kepada ibu...
Baba
Nah, Baba senang kamu mengerti... Satu hal yang perlu kalian ingat... Bila kita ingin dihargai, kita harus lebih dulu menghargai orang lain...
Fani
Mmm, sebenarnya apa sih arti menghargai itu?
Baba
Menghargai adalah sikap hormat kita kepada setiap orang, baik itu tua, muda, bahkan pembantu di rumah kita. Nah, sikap hormat itu bermacam-macam. Hmm, sebaiknya, kita dengarkan kisah selanjutnya...
Fade out - Fade in
Hari sudah malam. tapi Robi masih asyik bercerita. Untuk menghargai Robi, sahabatnya, Tori pun berusaha mendengarkan cerita Tori ...
Robi
...Lalu Loli mengolok-olok aku di depan teman-temanku... Sebenarnya aku malu sekali. Aku ingin sekali memukulnya. Tapi, aku tahu, aku tidak boleh berbuat begitu. Selain itu, aku juga merasa kasihan kepadanya...
Tori
Lho? Loli kan telah berbuat jahat kepadamu. Kenapa kamu kasihan kepadanya?
Robi
Karena sebenarnya Loli itu nggak punya teman.
Tori
Jelas aja nggak punya teman. Kalau sikapnya seperti itu, dia tidak akan mempunyai teman.
Robi
Makanya, setelah teman-temanku pulang, aku berusaha mengungkapkan perasaanku dengan jujur kepadanya, bahwa aku tidak suka kalau dia mengolok-olok aku ...
Tori
Ha? Kamu bilang begitu pada Loli? Lalu, apa jawabnya?
Robi
Dia menjadi malu, lalu meminta maaf kepadaku. Dia nggak tau, kalau sikapnya mengolok-olok aku, telah membuat aku malu dan merasa marah kepadanya.
Tori
Ooh... Jadi, dia nggak tahu, kalau sikapnya itu nggak baik??
Robi
Ya. Sebelum berpisah, aku pun menasehatinya begini... ‘Loli, kalau kamu ingin orang lain bersikap baik kepadamu, maka kamu juga harus bersikap baik kepada orang lain. Dengan begitu kamu akan dihargai dan orang lain pun akan menghargaimu. Karena pada dasarnya, setiap orang ingin dihargai...
Tori
Wah, kamu hebat, Robi. Tentunya, setelah itu, kalian jadi berteman, ya...
Robi
Ya, Tori. Aku adalah teman pertamanya.
Fade out - Fade in
Fino
Ooh, begitu, ya... Jadi kalau kita mau dihargai oleh orang lain, kita harus menghargai orang lain terlebih dahulu...
Baba
Benar Fino. Karena semua orang ingin dihargai
JAM HIDUP (WEKER)
Kriiing... Waktu berkunjung sudah habis... Perpustakaan akan segera di tutup...
Baba
Baiklah, Weker. Kami akan pulang. Terima kasih untuk ceritanya, Bubu...
Bubu dan Weker
Terima kasih kembali. Sampai berjumpa lagi besok, ya...
Kemudian untuk masuk jingle penutup…
|
|
Durasi 3 menit
Masuk ke Jingle kedua yang menampilkan visual Fany dan Fino menyanyi bergantian. Baba ikut mengiringi lagu sambil berjalan – jalan di bukit hijau.
Aku mau jadi anak yang baik
Aku mau jadi anak yang sopan
Yang hormat kepada orang tua dan sesama
Aku mau menghargai...
Agarku dihargai
Karena semua orang
Ingin dihargai
Sya... la... la.. la..
|
|
Fade Out---Fade In:
Closing then Credit Title
Selesai